Bupati Sebut Bidan Juga Penyelenggara Pemerintahan
21 Maret 2017Kabupaten Malinau
MALINAU–Hakikatnya, bidan harus bertugas dan berfungsi sebagai bidan dan bekerja dengan baik sebagai wujud komitmen bidan untuk membangun bangsa dan negara ini dengan baik pula. Begitulah pesan yang diucapkan Bupati Malinau Dr Yansen TP MSi dalam arahannya kepada para bidan di acara pelatihan Midwifery Angkatan 1 dan II Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Malinau selama 5 hari mulai Jumat (17/3) pekan kemarin hingga besok (21/3).
Bupati Yansen TP menegaskan, komitmen adalah wujud dari kesungguhan setiap diri manusia dalam melaksanakan tugas untuk mewujudkan tujuan utamanya yang akan dicapai. Karena itu, tenaga bidan di Kabupaten Malinau dituntut harus berperan untuk membantu menjaga dan menyelamatkan kesehatan dan keselamatan setiap ibu dan anak, bukan hanya pada saat melahirkan. “Setiap kelahiran atau persalinan itu harus ditolong oleh bidan. Jadi, kalau tidak ada kelahiran tidak ada tugas kebidanan. Oleh karena itu, jangan lagi berpikir hanya cukup untuk punya dua anak saja,” tegas Yansen TP.
Karena, sambung Yansen TP, jika tidak ada kelahiran maka peranan, tugas dan fungsi bidan tidak ada. Pola pikir seperti itu diharapkan diubah. Artinya, tenaga bidan harus memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya kepada ibu rumah tangga usia produktif untuk tetap berproduksi dengan tetap mempertimbangkan dan menjaga keselamatan dan kesehatan ibu dan anaknya. Bukan membatasi kelahiran, cukup dua anak saja.
Bupati juga menekankan bahwa, bidan juga merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang harus betul-betul bekerja dan sadar akan tugas pokok dan fungsinya sebagai penyelenggara pemerintahan negara di daerah. Karena bidan juga menyelenggarakan fungsi kebidanan di bidang pelayanan kesehatan. “Keberhasilan pemerintah juga tidak terlepas dari peran dan fungsi setiap masing-masing bidang. Salah satunya adalah fungsi dan peran para tenaga bidan ditengah masyarakat yang menjalankan fungsi kebindanan,” jelasnya.
Namun, lanjut Yansen TP, hal yang paling utama harus disadari bagi para tenaga bidan di Kabupaten Malinau bahwa keberadaan dirinya sebagai bidan bukan hanya untuk keluarganya sendiri saja. Tetapi keberadaannya itu untuk semua masyarakat. “Coba tanamkan dalam hati baik-baik motto ini. Saya ada untuk semua. Bersama kita pasti bisa,” tegas Yansen TP.
Motto kata Yansen TP harus menjadi penyemangat para bidan Kabupaten Malinau dalam bekerja, karena semangat adalah keberhasilan. Semangat harus tumbuh dan sadar dalam setiap orang untuk menjalnkan tugas pokok dan fungsinya sebagai tanggung jawab yang diembannya. Oleh karena itu, dalam pelatihan para bidan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau mengharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan ilmu serta skill atau keterampilan tenaga bidan. Selain itu, menumbuhkembangkan kemampuan sesuai profesi dengan ilmu baru serta meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi sebagai tenaga bidan. Serta berusaha menguasai teknologi untuk menunjang profesi bidan. “Kesatuan gerak para bidan di Kabupaten Malinau ini dapat menyukseskan progam kesehatan ibu dan anak saat melahirkan jika dijalankan dengan komitmen dan penuh tanggung jawab,” tukasnya.(ida/fly)
sumber : kaltara.prokal.co
AGUSSALAM SANIP / RADAR TARAKAN
»
buka lomba ttg dan posyantek, bupati malinau dorong tumbuh kembang ide kreatif, inovatif masyarakat
25 April 2024
»
tingkatkan produktivitas kerja dan pelayanan, bupati malinau buka sosialisasi perbaikan tambahan penghasilan tpp asn malinau
20 April 2024
»
pertama di indonesia, pelantikan pokja bunda literasi kabupaten malinau, kebaikan untuk negeri
19 April 2024
»
bupati malinau pimpin apel gabungan korpri
18 April 2024