BERITA

MALINAU–Bupati Malinau Dr Yansen TP MSi secara resmi menyatakan dimulainya bulan elemeniasi penyakit kaki gajah (Belkaga) di Malinau dan meminum obat untuk mengeliminasi penyakit kaki gajah secara bersama-sama dengan warga Desa Sempayang, Kecamatan Malinau Barat, di halaman Kantor Desa Sempayang, Senin (17/10).

Kegiatan Belkaga ini dikatakan Bupati, dalam rangka bersama-sama melaksanakan satu program nasional yang tujuannnya adalah untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat, yang jauh dari ancaman sakit dan penyakit. “Kalau pemerintah Negara kita ingin membangun bangsa kita, rakyatnya harus sehat,” ujar Bupati Yansen TP saat menyampaikan sambutan dalam acara pencanangan Belkaga, Senin (17/10) di Desa Sempayang.

Untuk itulah salah satu tujuan dari bulan eliminasi penyakit kaki gajah bertujuan untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat itu. Berkenaan dengan ini, di Malinau dilaksanakan bulan eliminasi, bulan menghilangkan, bulan menekan, menghabiskan dan meniadakan penyakit kaki gajah ini di Malinau.

Dulu, kata Bupati lagi, rasanya saat ia kecil, ia pernah lihat penyakit ini ada di Malinau. Tapi sesuai laporan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malinau dr John Felix rundupadan MPh saat ini belum ditemukan kasus penyakit kaki gajah di Malinau, untuk itu patutu disuyukri karena sudah tidak melihattnya di Malinau.

Penyakit ini, lanjutnya, datang menularkan melalui nyamuk, melalui situasi lingkungan dan nyamuknya tidaktebang pilih. Apakah itu Bupati, pejabat atau masyarakat bias, karena setiap siapa yang didapatinya pasti digigit nyamuk.   “Ya kita bersyukur kita hampir tidak melihatnya lagi di daerah kita. Tetapi penyakit ini tidak mengenal orang, tidak mengenal pangkat jabatan, tidak mengenal harta kekayaan, tidak mengenal orang berilmu atau tidak berilmu,” ungkapnya.

Karena siapapun bisa terkena, maka sikap tangkas, tanggap dari pemerintah yang dilanjutkan oleh rekan-rekan Dinkes, sebut Bupati, patut diapresiasi, patut disyukuri, patut dukung sepenuhnya, karena tidak ada biaya yang dikeluarkan alias gratis obatnya. “Jadi saya kira penyakit kaki gajah ini harus kita sikapi dengan tegas. Tidak ada satupun orang yang tidak harus minum obat. Wajib,” imbaunya.

Sekali lagi Bupati mengimbau, semua masyarakat di Malinau harus meminum obat ini agar Malinau aman dari penyakit kaki gajah. Kalau semua meminum, tahun ini Malinau aman dan untuk tahun berikutnya sampai lima tahun ke depan, bupati menegaskan kepada masyarakat agar tidak khawatir, karena akan selalu diingatkan oleh pemerintah khususnya dari Dinkes untuk tetap meminum obat.

“Saya katakan tadi kepada pak dokter saya ikut minum juga, saya takut juga kena. Jadi saya berharap bapak/ibu dan saudara-saudara sekalian, warga masyarakat Sempayang dan Malinau pada umumnya mari kita sukseskan. Kenapa kita sukseskan? Karena kalau kita bisa memutus rantai penyakit ini, maka dia tidak akan kemana-mana lagi. Kalau kita digigit nyamuk, kita sudah ada penangkalnya, jadi dia tidak akan menular kemana-mana lagi,” ucapnya serya meminta masyarakat agar tidak meremehkan obat ini.

Terpisah, Kadinkes Malinau dr John mengatakan, berdasarkan penelitian, kalau misalnya diperiksa darah dalam 300 orang dan ada tiga yang di temukan, maka sudah harus seluruhnya 300 orang makan obat ini.  Karena pada tiga orang tadi ketika digigit oleh nyamuk akan memindahkan ke orang lain-orang lain. Sehingga ketika ditemukan lebih dari 1 persen populasi sampel, maka di wilayah itu satu desa meminum obat ini.

“Kebetulan kita menjadi salah satu dari 241 kabupaten/kota se-Indonesia yang secara serentak harus meminum obat ini. Saya kira, ini beberapa hal yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini dan kami sangat berharap bagi pejabat daerah, termasuk mohon izin Pak Bupati kalau belum minum, mari kita minum sama-sama dengan masyarakat pada hari ini sehingga kita sama-sama bisa mengeliminasi penyakit kaki gajah dari Bumi Intimung yang kita cintai ini,” ajak dr John. (ags/fly)

AGUSSALAM SANIP / RADAR TARAKAN

sumber : kaltara.prokal.co