Pasar Inai Miliki Bangunan Sendiri
13 Oktober 2016Kabupaten Malinau
MALINAU – Pembangunan los pasar untuk pedagang Pasar Inai yang disatukan lokasinya dengan Pasar Gerdema Kuala Lapang, rencananya tidak lama lagi sudah bisa digunakan. Namun, untuk sementara masih tahap penyelesaian pembangunan, para pedagang Pasar Inai masih menempati halaman Pasar Gerdema. Hal itu diutarakan Sekeretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malinau, Drs Hendris Damus MSi, pada saat berbelanja di Pasar Gerdema, Desa Kuala Lapang, (11/10) pagi.
“Ini tempatnya nanti (sambil menunjukan bangunan Pasar Inai yang hampir selesai dibangun). Ini kan sementara saja mereka di sini nih, nanti kalau sudah jadi bangunan Pasar Inai maka di tempatkan di pinggir sungai. Ini luar biasa, itu ada pelabuhannya juga,” ungkap Sekda Kabupaten Malinau Hendris Damus.
Dikatakannya, masyarakat sepanjang Sungai Malinau yang juga tembus ke Sungai Mentarang ini merupkan masyarakat yang banyak berprofesi petani semua. Maka dari itu, selain para pedagang yang biasanya berdagang di Pasar Inai, masyarakat lainnya juga bisa memanfaatkannya dengan menjual hasil pertaniannya.
“Ini meja losnya ada dua dalam satu bangunan dan panjangnya sekitar 50 meteran dan bentuknya seperti huruf U ini. Ada ratusan lapak dan pastinya ratusan pedagang pasar yang bisa masuk di sini. Ya kita harapkan nanti tidak hanya dari warga Setulang saja yang datang berjualan, masyarakat lainnya yang ada di sini juga bisa memanfaatkannya,” ucapnya.
Dijelaskan Sekda, los pasar memang sudah pihaknya rancang sesuai dengan karakteristik para pedagang Pasar Inai. “Melantai di situlah mereka. Kita rencanakan nanti mudah-mudahan kalau tidak ada kendala rencana akan segera kita resmikan dan gunakan, tapi kita konsultasikan ke beliau (pak bupati) dulu,” terangnya.
Saat ditanya apakah ada persyaratan khusus untuk menempati lapak-lapak tersebut, Sekda pun menegaskan bahwa tidak ada syarat-syarat khusus. Karena pembangunan pasar memang diperuntukan untuk masyarakat kecil.
“Saya kira tidak adalah, ini kan untuk masyarakat kecil kita. Ya paling persyaratan khususnya itu ya mengikuti tata tertib saja. Harus menjaga kebersihan, apalagi ini di pinggir sungai ya harus kita kaitkan dengan RT Bersih tadi,” katanya.
Sementara itu, Drs HM Maksum MAp, selaku Kepala Dinas Perindutrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Malinau mengatakan, untuk menata dan memberikan tempat berjualan yang representatif, khususnya untuk para pedagang Pasar Inai, memang sudah dipikirkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau jauh-jauh hari, karena yang ditempati para pedagang Pasar Inai dulu, perjanjian pinjam pakai tempatnya sudah selesai. Dan berdasarkan hasil rapat dan pemikiran dari para pimpinan maka disepakati akan ditempatkan menjadi satu dengan Pasar Gedema, Kuala Lapang.
“Akhirnya dari pimpinan disepakati bahwa Pasar Inai digabung di Pasar Gerdema Kuala Lapang. Memang untuk kemajuan daerah, harus pelan-pelan kita geser akhirnya nanti kita ingin menyamakan status Kuala Lapang ini sama dengan Malinau Kota,” terang HM Maksum.
Saat ini, terang HM Maksum, para pedagang Pasar Inai ditempatkan sementara di halaman Pasar Gerdema dan nanti setelah selesai Pasar Inai dibangun, maka ditempatkan dan tata sesuai dengan dagangan yang dijual. “Untuk sementara di sini dan pedagang untuk daging babi, kita tempatkan khusus di tempatnya dan itu bisa buka seterusnya, tidak hanya hari Selasa atau Jumat saja, tetapi bisa langsung standby di tempat itu, termasuk para pedagang Pasar Inai,” sebutnya. (ags)
Agussalam Sanip / Radar Tarakan
sumber : kaltara.prokal.co
»
pertama di indonesia, pelantikan pokja bunda literasi kabupaten malinau, kebaikan untuk negeri
19 April 2024
»
bupati malinau pimpin apel gabungan korpri
18 April 2024
»
hari pertama kerja pasca libur idul fitri, bupati silaturahmi ke opd, rsud serta pantau arus mudik
17 April 2024
»
sambut 1 syawal 1445 h, pemkab malinau gelar pawai takbir
16 April 2024
»
gelar buka puasa, bupati malinau bersyukur bersama masyarakat
09 April 2024