RSUD Komitmen Ciptakan Green Hospital
19 Oktober 2016Kabupaten Malinau
MALINAU - Badan Layanaan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malinau saat ini sedang menggalakkan program penanaman bunga dan penataan taman di seluruh areal rumah sakit.
Tak tanggung-tanggung, kegiatan ini juga dilombakan secara langsung dan penilaiannya akan digelar satu bulan berikutnya setelah tanaman yang ditanam itu sudah terlihat tumbuh.
Direktur BLUD RSUD Malinau dr. AGustine Asie SpB menegaskan, program penataan taman rumah sakit ini tidak lain untuk menciptakan green hospital. Salah satunya untuk mendukung program penghijauan lingkungan.
Dalam program ini, yang menjadi pelaku untuk menanam dan menata taman rumah sakit adalah para tenaga kesehatan dari masing-masing ruangan yang ada di rumah sakit. Karena, mereka yang menanam bunga-bunga, mereka yang merawat dan menjaganya.
“Supaya mereka ada rasa memiliki di tempat sekeliling tempat kerja mereka di samping untuk memperindah rumah sakit itu sendiri,” tegas dr. Agustine Asie.
Tujuan lainya, terang dr Agustine Asie, dengan banyak bunga-bunga dan indah diharapkan dapat memberikan kesan tersendiri bagi pengunjung agar lebih senang datang ke rumah sakit.
Selain itu, dari pihak rumah sakit sendiri sudah sekitar 5 bulan lalu berusaha mengurangi limbah plastik di rumah sakit. Sebab, kunjungan rawat jalan saja di rumah sakit selama satu tahun sekitar 15 ribu di poli klinik dan IGD.
“Belum lagi untuk kunjungan rawat inap, satu hari 80 pasien dalam sehari. Nah, tinggal kalikan aja selama satu tahun,” tegas dokter spesialis bedah RSUD Malinau ini.
Lebih lanjut dr. Agustin Asie menegaskan dengan jumlah pasien seperti itu maka diperkirakan ada sekitar 15 kantong plastik tempat yang pasti dibuang dan menjadi sampah karena tidak bisa digunakan lagi karena ukuran kecil. Pada akhirnya, kondisi tanah di Kabupaten Malinau ini akan tercemar limbah plastik.
Karena itu, seluruh manajemen rumah sakit Malinau memutuskan bahwa untuk penyerahan obat kepada keluarga pasien tidak lagi menggunakan kantong plastik. Apalagi sudah ada edaran dari kementerian lingkungan hidup agar semua pihak dapat mengurangi limbah plastik.
“Ini baru satu yang kami bisa lakukan untuk penghematan di rumah sakit, limbah plastic di rumah sakit itu sangat banyak. Karena kantong-kantong sampah itu harus pakai plastic dan memang tidak bisa dihindari,” terangnya.
Oleh karena itu, seluruh manajemen rumah sakit mengharapkan agar para pengunjung rumah sakit yang berobat agar dapat membawa tas sebagai tempat obatnya nanti. Namun demikian, pihak rumah sakit juga sedang mencari cara untuk mencetak tas yang nantinya bisa digunakan berulang-ulang yang berbahan kain, sehingga tidak terbuang percuma.
“Karena konsen kami bukan hanya untuk peduli pada pasien, tetapi berusaha juga untuk peduli terhadap lingkungan,” tegasnya. (ida)
Widayat/radar tarakan
sumber : kaltara.prokal.co
»
perjalanan safari ramadhan pemkab malinau berakhir, bupati serahkan bantuan operasional ke masjid
28 Maret 2024
»
pengurus masjid darul akhirah bangga kedatangan rombongan safari ramadhan pemkab malinau
26 Maret 2024
»
giat safari ramadhan, desa belayan terima kunjungan
26 Maret 2024
»
wabup lantik 5 kepsek tk negeri malinau
26 Maret 2024