Fasilitas IPA Pendukung Kuala Lapang Pecah, Pemkab Malinau Pastikan Pelayanan Air Tetap Berjalan
23 Juni 2025Kabupaten Malinau
Fasilitas IPA Pendukung Kuala Lapang Pecah, Pemkab Malinau Pastikan Pelayanan Air Tetap Berjalan
23 Juni 2025Malinau – Insiden pecahnya fasilitas Instalasi Pengolahan Air (IPA) terjadi di IPA Kuala Lapang, Kecamatan Malinau Barat. Berdasarkan keterangan resmi dari PDAM Apa’ Mening Malinau, fasilitas yang pecah merupakan bak penampung air pendukung atau milik dari pihak ketiga dan bukan fasilitas utama. Sementara itu, bak penampung utama dinyatakan masih dalam kondisi utuh.
Adapun bak yang pecah ini merupakan pekerjaan dari pihak ketiga, saat proses renovasi untuk IPA 1 dan 2 dikerjakan.
Mendapat laporan kejadian tersebut, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Malinau, Drs. H. Kamran Daik, M.Si langsung meninjau lokasi pada malam hari atas perintah Bupati Malinau yang saat ini sedang berada di luar daerah.
“Sebenarnya kejadian ini sudah mulai sejak tadi malam. Begitu ada laporan, saya langsung ditelepon Bapak Bupati dan diminta turun ke lapangan. Saya bersama Pak Sopian dan anggota DPRD, Pak Halim, berada di lokasi sampai pukul 03.00 dini hari,” jelas Kamran.
Ia menambahkan bahwa pasca kejadian, pihaknya juga telah mengerahkan staf dari Dinas Pemadam Kebakaran untuk membantu penyemprotan di jalan utama yang menjadi licin akibat luapan air.
Kamran juga menegaskan bahwa fasilitas yang mengalami kerusakan merupakan IPA cadangan yang dibangun oleh pihak ketiga untuk mendukung IPA utama.
“Bak ini dulunya dibangun untuk mendukung pengolahan saat IPA 1 dan IPA 2 di renovasi . Memang bukan fasilitas utama. Namun karena kejadian ini, pasokan air sedikit terganggu,” ujarnya.
Arahan Bupati, lanjut Kamran, adalah agar PDAM segera mengambil langkah agar pelayanan air bersih kepada masyarakat tetap berjalan normal.
“Bapak Bupati meminta agar pelayanan kembali normal. Soal teknisnya, kami percayakan kepada pihak PDAM,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan PDAM Apa’ Mening Malinau, Sopiansyah, menjelaskan bahwa insiden terjadi sekitar pukul 22.50 WITA. Saat itu, petugas sedang melakukan pengecekan air dan mendapati kebocoran di IPA pendukung.
“Setelah menemukan kebocoran, petugas kami langsung mematikan operasi pompa. Namun saat mereka naik kembali, bangunan IPA tersebut sudah ambruk,” jelas Sopiansyah.
Ia juga menjelaskan bahwa IPA yang rusak merupakan fasilitas tambahan dari pihak ketiga saat IPA utama dilakukan renovasi, kemudian fasilitas tambahan itu digunakan sebagai pendukung saat pengurasan atau pemeliharaan IPA utama.
“Kapasitas memang akan sedikit terganggu, namun kami sudah menyusun skema pelayanan bergilir. Kami pastikan air tetap bisa menjangkau seluruh pelanggan,” ujarnya.
Pihak PDAM bersama tim teknis akan terus memantau dan mengupayakan solusi agar dampak gangguan bisa diminimalkan.