BERITA

MALINAU - Apel peringatan Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat (AD) yang dilaksanakan Kamis (15/12) pagi kemarin diikuti anggota TNI dari Kodim 0910/Malinau, Yonif 614/Raja Pandhita dan Polri yaitu dari Polres Malinau dan satuan Brigade mobile (Brimob) Malinau serta anggota Satpol PP.

Upacara yang dipusatkan di halaman Makodim 0910/Malinau itu dihadiri pejabat Pemkab Malinau yaitu Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkab Malinau Drs Emang Mering MSi, Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setkab Malinau Drs Kristian Radang MSi dan sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemkab Malinau. Turut hadir pula Danyon 713/Satya Tama Satgas Pamtas Malinau Letkol Infanteri Hanif Bachmid SSos, Wakapolres Malinau Kompol Edy Budiarto SH.

Dandim Malinau Letkol Inf Andy Mustafa Akad SE yang membacakan sambutan Kepala Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono menyampaikan  peringatan Hari Juang Kartika, selain sebagai sarana untuk instrospeksi diri juga dapat sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban TNI AD kepada rakyat atas pembangunan kekuatan yang telah dilaksanakan.

Hari Juang Kartika pada hakikatnya dilandasi oleh sebuah peristiwa bersejarah penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang terjadi 71 Tahun silam di Kota Ambarawa. Peristiwa yang kemudian di kenal sebagai Pahlawan Ambarawa itu, telah membawa dampak politik secara internasional dan menjadi momentum penting untuk menunjukkan eksistensi TNI AD sebagai penjaga tegak kokohnya NKRI.

Tema yang diangkat kali ini “Melalui Hari Juang Kartika, Kita Mantapkan Jati Diri TNI AD dan Kemanunggalan TNI-Rakyat Guna Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian”. Tema terserbut mengandung makna bahwa TNI AD dengan jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional yang profesional, senantiasa tumbuh berkembang dan berjuang bersama rakyat untuk kepentingan rakyat indonesia.

TNI AD juga menyakini bahwa TNI akan kuat jika senantiasa manunggal dengan rakyat. Karena kekuatan TNI yang dukung oleh rakyat merupakan bentuk aplikasi pertahanan semesta yang melibatkan seluruh potensi bangsa dalam ikut serta membela bangsa dalam ikut serta membela NKRI.

Sekadar diketahui, setiap 15 Desember diperingati sebagai Hari Juang Kartika TNI AD yang sebelumnya bernama Hari Infanteri. Untuk mengenang pertempuran Ambarawa pada 20 Oktober 1945, tentara sekutu dan NICA dibawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethell mendarat di Semarang dengan maksud mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah. Tapi justru tawanan perang ini dipersenjatai di Kota Magelang.

Pada 12 Desember 1945 pukul 04.30 pagi serangan mulai dilaksanakan. Pertempuran Ambarawa berlangsung sengit. Kolonel Soedirman langsung memimpin pasukan menggunakan taktik gelar supit urang. Setelah bertempur selama 4 hari, pada 15 Desember 1945 pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan sekutu mundur ke Semarang.(ida/aan)

sumber : kaltara.prokal.co

WIDAYAT/RADAR TARAKAN