BERITA

Pada kesempatan ini, Sekda Malinau Dr. Ernes Silvanus, S.Pi, MM membacakan sambutan dari Bupati Malinau yang mengatakan ditengah sukacita natal yang begitu bermakna bagi setiap umat kristiani di seluruh dunia, bahwa natal identik dirayakan pada bulan Desember. Namun dalam hal ini hendaklah esensi dari momentum perayaan kelahiran Yesus Kristus tertanam dihati jemaat semua sepanjang waktu, tanpa terkecuali dihati keluarga besar IKAT dimanapun berada, terkhususnya di Kabupaten Malinau.

Dalam tema natal yang ditetapkan oleh PGI tahun ini yakni "Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang" perlu disadari bahwa masyarakat Malinau adalah masyarakat yang majemuk yang terdiri dari suku, agama, etnis, bahasa dan budaya yang beragam. Seperti yang disampaikan Ketua IKAT, ada satu pribahasa orang tua yang mengatakan satu musuh terlalu banyak, seribu sahabat masih kurang.

“Memaknai hal tersebut, hendaklah kita menjauhi diri kita dari segala permusuhan, pertikaian, segala pertentangan yang membuat hubungan suatu persahabatan menjadi rusak. Maka tugas kita sebagai masyarakat serta selaku umat yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus ialah memelihara keberagaman ini supaya terus berdampingan dengan baik. Bak pelangi dengan keberagaman warna namun sanggup menyatukan dan membentuk satu kesatuan yang memberi pancaran keindahan bagi setiap mata yang memandang,” ungkapnya.

Disamping itu, perayaan natal ini juga merupakan salah satu bentuk pengakuan iman umat kristiani kepada Allah yang telah mengaruniakan anak-Nya yang Tunggal yaitu Tuhan kita Yesus Kristus sebagai Juru Selamat untuk membawa Shalom yaitu Damai Sejahtera Bagi Umat Manusia. Kedatangan-Nya mendamaikan manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan sesamanya.

“Hendaklah dalam merayakan natal, tidak hanya sekedar kebiasaan atau tradisi semata melainkan harus benar-benar murni pengakuan iman atas kelahiran Yesus Kristus Sang Putra Natal penebus dosa umat manusia. Sehingga kita dapat memaknai arti pentingnya natal bagi diri kita sendiri, bagi keluarga, bagi warga Toraja Kabupaten Malinau dan seluruh masyarakat Kabupaten Malinau,” ujarnya.

“Disisi lain perayaan natal juga merupakan bentuk aktualisasi iman dan kasih kepada Tuhan dan sesama melalui berbagai tugas, pelayanan dan pengabdian sesuai karunia dan talenta yang dimiliki agar kita saling melengkapi, menciptakan keharmonisan, saling memaafkan, selalu membina kerukunan dan kedamaian di bumi Intimung yang kita cintai ini,” imbuhnya.

Kemudian, Dr. Ernes menambahkan bahwa Bupati Malinau selalu menyampaikan hal ini dalam setiap momentum bahwa setiap orang darimana saja, ketika berada di Malinau maka dia adalah warga Malinau.

“Kita tidak menghilangkan dia suku apa, etnis apa atau mungkin darimana, tetapi begitu dia berada di Malinau dia adalah warga Malinau. Dia bertanggung jawab terhadap maju mundurnya Malinau. Dia bertanggung jawab terhadap baik buruknya Malinau. Dia juga bertanggung jawab terhadap aman atau tidak amannya Malinau,” ujarnya.

“Untuk itu harapan kami dan pemerintah daerah agar kita yang berada di Malinau ini untuk bersama-sama bersatu padu menjadikan Malinau maju dan sejahtera. Saya yakin dan percaya ketika kita mampu menerapkan sebuah paradigma yang mengutamakan kebersamaan dalam keberagaman maka tidak ada celah ancaman perpecahan bagi masyarakat di Kabupaten Malinau yang kita cintai,” tuturnya.

"Saya Ada Untuk Semua"
"Bersama Kita Pasti Bisa"