BERITA

Usai menghadiri rapat paripurna penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) akhir masa jabatan Kepala Desa (Kades) Wisata Pulau Sapi, Kamis siang (6/4), Bupati Dr. Yansen TP, M.Si menyempatkan diri bercengkerama dengan Camat Mentarang, Kades, Ketua BPD dan tokoh masyarakat Desa Wisata Pulau Sapi di Teras Kantor Desa Pulau Sapi. Ini lanjutan aktivitasnya!

AGUSSALAM SANIP, Malinau

Berbagai macam hal didiskusikan, kadang serius, kadang diselingi canda. Ya, obrolan antara kepala daerah dengan staf dan rakyatnya itu mengalir tanpa ada batasan yang terlalu mencolok. Dengan santainya mereka bercengkerama di teras kantor desa hingga sampai satu jam lebih berdiri.

Dalam  obrolan itu, Bupati Yansen TP yang saat ini menjabat sebagai Bupati Malinau untuk periode kedua 2016-2021, mengajak camat, aparat desa dan masyarakat untuk bersepeda keliling desa terdekat di Kecamatan Mentarang.

Sekira pukul 14.30 Wita, bupati pun berpamitan meninggalkan kantor desa dan ia menaiki mobil menuju rumah warga di mana tempat ia berencana menginap. Pukul 16.30 Wita, bupati bersama Ketua DPRD Malinau Wempi W. Mawa, SE sudah ditunggu beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau dan Malinau Bike Comunnity (MBC) untuk bersepeda keliling desa.

Dari RT 3 Desa Wisata Pulau Sapi, bupati dan rombongan menyusuri jalan-jalan desa dan langsun menuju Desa Long Bisai dan Desa Long Gafid. Setiap warga yang dilewatinya, bupati menyapa dan beberapa kali singgah sembari menyampaikan tentang pentingnya kebersihan dan keindahan, baik di dalam rumah maupun pekarangan.

Memang diketahui bersama,  di periode kedua ini, Yansen TP dan Topan Amrullah S.Pd, M.Si sebagai Bupati dan Wakil Bupati Malinau yang memiliki program Gerakan Desa Membangun (Gerdema) lebih mempertajam program itu dengan 3 program unggulan. Yaitu RT Bersih yang merupakan singkatan kata Rapi, Tertib, Bersih, Sehat, Indah dan Harmonis, kemudian Beras Daerah (Rasda) dan Wajib Belajar 16 Tahun,

Banyak makna yang tergandung dalam RT Bersih itu, contohnya bersih lingkungan, bersih dari penyakit masyarakat, rapi lingkungan, rapi dalam pengelolaan pemerintahan desa dan RT, harmonis dalam melaksanakan kegiatan di desa dan harmonis sebagai masyarakat yang merupakan satu kesatuan yaitu rakyat Indonesia. Termasuk sehat, indah, tertib dari segala hal.

Sambutan positif nampak terlihat saat ia menyapa warganya, tak heran wrganya pun juga aktif menyampaikan uneg-uneg terkait lingkungan sekitar untuk menjadi masukan kepada bupati dalam melaksanakan program kerjanya. Usai berkeliling desa, bupati pun kembali ke tempat ia menginap. Pejabat nomor satu di Malinau itu menginan di rumah Yus Farang, warga RT 3 Desa Wisata Pulau Sapi.

Pada malam hari, bupati bersama ketua DPRD dijadwalkan bertemu warga untuk saling memberi masukan dan saat itu juga bupati bisa memberikan arahan. Tepat pukul 19.30 Wita, bupati tiba dilokasi pertemuan. Acara dimulai dengan makan malam bersama. Diawal penyampaian sambutan,  bupati sebenarnya berharap pertemuan itu dilakukan ditempat yang sederhana, di rumah atau di halaman rumah warga dan di bawah pohon pun tidak masalah.

“Tapi ya beginilah Pulau Sapi dengan budaya gotong royongnya kita tidak bisa menolak, kita mau sederhana tapi disiapkan yang wah seperti ini,” kata suami Ping Yansen ini sambil menunjukkan makanan yang dihidangkan serta menunjuk tenda dan alat pengeras suara yang dipersiapkan. Bupati berharap budaya gotong royong bisa menjadi salah satu ciri khas Pulau Sapi untuk memajukan desanya sebagai desa wisata.

Kepada warga Pulau Sapi, ia mengharapkan budaya-budaya lama yang tidak mencerminkan budaya RT bersih untuk segera dihilangkan dan dimulai dari rumah tangga dan diri masing-masing.  Dan ditegaskannya, para ketua RT punya peran penting dalam mensukseskan RT Bersih. Yaitu dengan mengajak semua warga untuk sadar pentingnya kebersihan. “Jika ada yang tidak mau ikut, terus ajak dan jangan menyerah. Batu saja yang keras dapat berlubang oleh tetesan air yang terus menerus menetes,” katanya di pertemuan yang berakhir pukul 00.30 Wita ini.

Yus farang, warga Pulau Sapi yang rumahnya akan diinapi bupati marasa kaget dan tidak menyangka mendengar kabar bahwa bupati akan menginap di rumahnya. Mendengar hal tersebut, ia segera mnyuruh istrinya untuk membereskan seluruh isi rumah dan mempersiapkan kamar terbaik dan kasur terbaik tempat bupati akan istirahat. Bupati ditempatkan di kamar bercat biru berukuran 3x4 meter dan dari pengakuan pemilik rumah, bupati terlihat nyaman tidur di kamar tersebut.

"Se-umur-umur baru ada seorang pejabat (bupati, Red.) menginap dirumah saya," ujar Yus Farang dengan raut wajah bahagia.

Sementara itu, untuk makanan, Yus bersama keluarga menyiapkan apa yang ada di rumah dan lebih ke hasil alam atau sayur-sayuran serta masakan dengan menu-menu khas kampung, bukan makanan dari luar. “Satu menu yang sangat bupati sukai adalah dendeng daging. Itu sampai tiga kali bupati nambah,” ungkapnya sambil mengatakan bahwa sebenarnya pak bupati lago sedang menjalankan program diet. "Bagaimana kita mau kecilin badan kalau makanannya begini" kata Yus Farang menirukan ucapan bupati.

Ditanya terkait menginap dan berkativitas dengan warga, bupati mengungkapkan bahwa sebenarnya sudah biasatinggal di kampung bersama warga, apalagi pada tahun 1993 ia sempat menjadi camat di Kecamatan Mentarang yang ibu kota kecamatannya adalah Pulau Sapi. Jadi dalam kesempatan itu, ia mengingat momen-momen saat menjabat sebagai camat di Mentarang. “Sebenarnya saya maunya di rumah yang sederhana saja menginap, tapi inilah masyarakat Pulau Sapi yang sudah saya kenal lama yang mempunyai budaya gotong royong yang baik, untuk itu saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas sambutannya,” ucap Yansen TP.

sumber : kaltara.prokal.co

ASIE MIKHA UNTUK RADAR TARAKAN