APKASI dan YPAN Sinergikan Program Pendidikan Nasional, Bupati Malinau Soroti Sertifikasi Guru
27 Juli 2025Kabupaten Malinau
APKASI dan YPAN Sinergikan Program Pendidikan Nasional, Bupati Malinau Soroti Sertifikasi Guru
27 Juli 2025Jakarta– Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) bersama Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menggelar kegiatan koordinasi program strategis nasional di bidang pendidikan.
Fokus utama kegiatan ini adalah peningkatan kualitas guru dalam pembelajaran coding dan kecerdasan artifisial, serta penguatan program beasiswa Indonesia emas daerah.
Bupati Malinau Wempi W Mawa, S.E., M.H yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Apkasi, hadir langsung dalam kegiatan yang diselenggarakan di ruang utama lantai 3 Gedung A Kantor Kemendiknasmen, Jakarta, pada Jumat (25/7/2025).
Dalam arahannya, Wempi menekankan pentingnya peran strategis daerah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa menuju visi Indonesia Emas 2045.
“Kita semua punya kewajiban mencerdaskan anak bangsa, meski di tengah keterbatasan. Salah satu tantangan besar yang masih kita hadapi adalah soal sertifikasi guru, terutama guru honorer yang statusnya belum jelas,” ungkap Wempi.
Ia menyoroti pentingnya penyelesaian persoalan standarisasi dan regulasi yang menghambat percepatan sertifikasi tenaga pendidik.
Selain itu, ia menegaskan bahwa program Merdeka Belajar harus diiringi dengan perbaikan menyeluruh, termasuk kolaborasi lintas kementerian.
Wempi juga mencontohkan komitmen Pemerintah Kabupaten Malinau dalam mendukung dunia pendidikan.
“Contoh misal di daerah tempat kami memimpin, mulai dari PAUD hingga SMA sudah gratis. Buku, sepatu, seragam, topi, dan dasi disediakan oleh pemerintah. Hanya pakaian dalam saja yang tidak kami berikan,” ucapnya disambut tepuk tangan dari tamu undangan yang hadir.
Lebih dari 1.000 pelajar asal Malinau telah menyelesaikan pendidikan SMA dan melanjutkan studi di berbagai perguruan tinggi dengan pembiayaan penuh dari APBD.
Ia menargetkan setidaknya 5.000 anak Malinau dapat melanjutkan pendidikan tinggi, baik di dalam negeri maupun luar negeri pada periode ini.
“Kami tidak ingin anak-anak kami berhenti sekolah hanya karena tidak punya seragam. Mental dan semangat belajar mereka bisa terganggu. Kami ingin semua anak punya hak yang sama untuk belajar,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wempi juga mendorong sinergi antara Apkasi, YPAN, dan kampus-kampus, khususnya Universitas Terbuka, agar dapat menjadi mitra strategis dalam proses sertifikasi guru melalui sistem terintegrasi.
Ia menekankan bahwa keterbatasan infrastruktur seperti jaringan internet di daerah terpencil juga harus diatasi, agar akses pendidikan bisa merata.
Kegiatan ini diakhiri dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara pemerintah daerah dan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara sebagai bentuk komitmen bersama dalam memajukan pendidikan nasional.