BERITA

MALINAU-Selama lebih kurang satu bulan lamanya sejak 3 Mei 2016 kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-96 tahun 2016, semua prajurit, pemerintah daerah dan segenap komponen masyarakat telah bekerjasama dengan penuh  kebersamaan. Tentunya dilandasi semangat kegotongroyongan dan kemanunggalan menyelesaikan program TMMD ke-96.

Penutupan ditandai dengan penyerahan sejumlah bantuan kepada warga Tanjung Lapang dan Kuala lapang oleh Panglima Daerah Militer (Pangdam) VI Mulawarman Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono dan Wakil Bupati Topan Amrullah SPd secara simbolis. Kodim 0910 Malinau juga menggelar bazar murah, pameran senjata TNI AD di arena lokasi penutupan bazaar tersebut dan sempat ditinjau Pangdam dan Wabup dan rombongan.

Kebersamaan ini, dikatakan Kepala Staf Angkatan Darat  (Kasad) Jenderal TNI Mulyono dalam sambutannya yang dibacakan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono dalam penutupan kegiatan TTMD di Desa tanjung Lapang, Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau (1/6) kemarin dinilai merupakan sinergitas yang sangat positif  dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa ini. Termasuk membantu pemerintah dalam menyiapkan dan memperbaiki infrastruktur serta mengakselerasikan prgoam pemerintah daerah yan sangat dibutuhkan masyarakat. ehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bersama.

Karena itu, kegiatan TMMD yang dimulai sejak tahun 1980-an yang kala itu disebut sebagai program ABRI Masuk Desa (AMD) dan setelah dilakukan penyempurnaan telah nyata-nyata semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Program TMMD yang telah berjalan lebih kurang 35 tahun ini masih dibutuhkan karena sebagian bersar wilayah Indonesia meruipakan daerah pedesaan. “Sehingga keterlibatan TNI dalam ikut membangun sarana prasara dan infrastruktur wilayah sangat relevan,” ungkapnya.

Ditegaskan Pangdam, pada TMMD ke-96 tahun 2016 ini sebanyak 33 sasaran fisik berupa pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang tersebar di berbagai wilayah Kodam di seluruh Indonesia. Selain itu juga terdapat sasaran non-fisik berupa penyuluhan kepada masyarakat, antara lain tentang Wawasan Kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, Kamtibmas, Bahaya Narkoba, Terorisme, kesejahteraan masyarakat, penanggulangan bencana alam, pertanian dan perikanan, KB dan kesehatan, serta teknologi tepat guna. Disamping itu dilakukan juga kegiatan olah raga dan kesenian, pengobatan massal, bazar serta pembagian sembako.

Pembangunan non-fisik dipastikan sangat dibutuhkan dalam rangka membangun dan memperkokoh jiwa dan semangat nasionalisme masyarakat dalam menangkal berbagai ancaman disintegrasi bangsa yang dilancarkan melalui Proxy War berupa maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba, masih eksisnya bahaya terorisme, meningkatnya aksi kriminalitas secara kualitas dan kuantitas serta isu bangkitnya kembali komunisme baru. “Oleh karenanya, TMMD ini adalah salah satu upaya TNI AD dalam memperkuat pemberdayaan ketahanan masyarakat sebagai potensi kekuatan wilayah,” ungkapnya.

Apabila dalam kegiatan ini terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya, tentunya akan menjadi catatan dan bahan evaluasi untuk perbaikan di masa yang akan datang. Saya menyadari bahwa semua itu terjadi karena selain kondisi geografis di daerah sasaran, juga adanya keterbatasan sarana pendukung yang belum sepenuhnya dapat kita atasi. “Namun berkat kerja keras dan kesungguhan seluruh peserta TMMD, maka sasaran dapat tercapai sebagaimana yang telah direncanakan,” ujarnya.(ida/fly)

(AGUSSALAM SANIP/RADAR TARAKAN)

sumber : kaltara.prokal.co