Kembangkan Anyaman Rotan
03 Januari 2017Kabupaten Malinau
MALINAU – Masyarakat Kecamatan Sungai Tubu, mendapat arahan dan masukan dari Bupati Malinau Dr Yansen TP MSi saat melaksanaka pertemuan di Desa Long Pada, Kecamatan Sungai Tubu beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu, bupati meminta masyarakat untuk mengembangkan tas anyaman rotan, seperti halnya anyaman rotan Desa Long Sule, Kecamatan Kayan Hilir yang sudah menjadi produk andalan Malinau.
Bupati yakin, masyarakat Sungai Tubu bisa seperti Desa Long Sule. Hal itu dilihat dari hasil anyaman tas tradisional masyarakat Daya, yaitu Anjat yang diberikan kepadanya beserta rombongan saat melaksanakan perjalanan ibadah Natal Bupati Malinau 2016 di Long Pada.
“Ini buatan Sungai Tubu ya? Anjat ini tradisi kita, tapi bagi orang ini akan menjadi sangat terbatas kegunaannya. Jadi kalau bias, didesain kembali dengan model yang lain agar menjadi andalan Sungai Tubu juga seperti anyaman dari Long Sule,” pinta Yansen TP.
Dulu, kata bupati, anyaman yang berbentuk Anjat, sama seperti yang dibuat di Sungai Tubu, namun waktu itu, mencoba mendesain model tas yang modern dengan menggunakan anyaman rotan dari Long Sule dan ia membayar orang untuk membuat seperti yang ia desain. Setelah itu, hasilnya bagus dan sekarang banyak diminati orang, hingga sampai pejabat negara dan orang-orang penting di Indonesia juga memakainya. Mulai dari istri-istri menteri, menteri dan bahkan tas-tas itu sudah sampai di tangan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
“Dulu anyaman dari Long Sule seperti ini juga. Setelah saya mencoba mendesain tas dan hasilnya bagus, sekarang di mana-mana sudah ada dan banyak yang pakai, kemudiam juga sudah sampai di tangan Ibu Presiden tas ini,” ungkapnya.
Untuk itu, ia mengharapkan masyarakat Sungai Tubu yang mempunyai keahlian menganyam rotan, agar tidak hanya membuat tas anyaman Anjat saja. Boleh dibuat, tapi terbatas dan ia lebih condong untuk menkreasikan dengan model-model tas yang ciri khas anyaman tetap kuat tapi modern, sehingga bisa dipakai semua kalangan dan tentunya ke depan akan menjadi kekuatan ekonomi masyarakat Sungai Tubu.
“Saya harapkan ibu-ibu semua ya. Ini permintaan saya jangan kita buat seperti ini terus menerus, boleh dibuat, tapi terbatas. Ibu-ibu di Sungai Tubu mulai desain seperti ini (tas anyaman rotan modern). Kalau masyarakat bisa buat ini, maka potensi sangat besar. Ibu-ibu punya keahliannya, punya potensinya dan Rotan kita juga banyak,” katanya.
“Silakan belajar nanti ke Malinau. Kalau ibu-ibu yang betul-betul bisa mendesain nanti ketemu dengan istri saya, nanti dia beri arahan bagaimana cara mengembangkannya. Tapi jangan datang pergi minta modal,” tutur bupati sambil tersenyum, sembari mengatakan, modalnya sudah ada di Sungai Tubu dan tidak perlu modal besar, karena bahan-bahannya sendiri sudah ada di alam Sungai Tubu.
“Anyamannya, ibu-ibu pasti bisa buat. Tapi kalau desainnya mungkin harus belajar ke kota. Saya harapkan Satgas Gerdema, tolong kalian gerakkan ibu-ibu di sini mulai buat anyaman seperti ini,” cetusnya seraya mengharapkan nantinya Sungai Tubu juga melahirkan anyaman seperti di Long Sule. (ags/aan)
AGUSSALAM SANIP/RADAR TARAKAN
sumber : kaltara.prokal.co