Percepatan Eliminasi Malaria, Sekda Tekankan Pentingya Komitmen Lintas Sektor
14 Mei 2025Kabupaten Malinau
Malinau– Sekda Malinau, Dr. Ernes Silvanus, S.Pi., M.M., M.H, membuka secara resmi Pertemuan Percepatan Eliminasi Malaria Tahun 2025 yang digelar di Ruang Intulun, Rabu (14/5/2025). Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam upaya Pemkab Malinau untuk keluar dari daftar daerah endemis malaria di Kalimantan Utara.
Dalam sambutannya, Sekda menekankan pentingnya komitmen lintas sektor dalam menanggulangi malaria, khususnya karena Kabupaten Malinau dan Bulungan saat ini mungkin terdeteksi terhadap kondisi malaria. Ia juga menggarisbawahi risiko penyakit ini terhadap pembangunan daerah, terutama dalam bidang kesehatan, ekonomi, dan pariwisata.
“Jika Malinau masih tercatat sebagai daerah rawan malaria, maka ini akan menjadi penghambat bagi sektor lain, termasuk pariwisata dan mobilitas masyarakat. Kita tidak ingin Malinau menjadi daerah yang terkena travel warning hanya karena masih ditemukan kasus malaria,” tegasnya.
Sekda juga menyinggung pentingnya edukasi masyarakat serta pemetaan potensi penularan berdasarkan wilayah, mata pencaharian, dan mobilitas penduduk. Ia menyebut bahwa penyelidikan epidemiologi harus dilakukan secara mendalam untuk menelusuri sumber-sumber kasus, termasuk dugaan kasus impor dari luar daerah maupun luar negeri.
Sementara itu, dr. Junita Rosa, Ketua Bina Wilayah Malaria Provinsi Kalimantan Utara dari Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa kunjungan tim ke Malinau merupakan bagian dari asesmen lanjutan eliminasi malaria yang sudah dimulai sejak Oktober 2024. Ia menjelaskan bahwa eliminasi malaria adalah kondisi ketika tidak terjadi penularan setempat selama tiga tahun berturut-turut dan angka kesakitan malaria berdasarkan API di bawah 1, serta presentase kurang dari 5%.
“Malinau memiliki potensi besar untuk mencapai eliminasi malaria. Namun, yang paling menantang justru adalah menjaga status eliminasi itu agar tidak kembali muncul kasus baru, seperti yang terjadi di beberapa daerah lain di Indonesia,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan eliminasi malaria membutuhkan keterlibatan aktif seluruh sektor, termasuk sektor kehutanan, perhubungan, hingga pemerintahan desa. Dalam hal ini, penyusunan regulasi, peningkatan edukasi masyarakat terutama bagi warga dengan mobilitas tinggi dan pekerja hutan, serta peningkatan kapasitas tenaga kesehatan menjadi faktor kunci.
Pertemuan ini diharapkan mampu mendorong percepatan langkah eliminasi malaria di Malinau dan memperkuat sinergi antar instansi dalam menanggulangi penyakit menular yang masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat pedalaman dan perbatasan.
"Teruslah Bersemangat dan Bekerjasama"
"Saya Ada Untuk Semua"
"Bersama Kita Pasti Bisa"
"Salam Harmonis Untuk Kita Semua”
»
pelatihan guru paud, bupati ingatkan pentingnya peran pendidik dalam membentuk karakter dan kecerdasan anak sejak dini
14 Mei 2025
»
ketua lptq malinau beri pengarahan dan tekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan dalam mtq
10 Mei 2025
»
tp pkk malinau kunjungi tbm desa tanjung lapang
10 Mei 2025