BERITA

Malinau – Wakil Bupati Malinau, Jakaria, S.E., M.Si., secara resmi membuka Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus (Musdesus) Koperasi Merah Putih Provinsi Kalimantan Utara. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid (luring dan daring) di Ruang Laga Feratu, Rabu (21/5/2025).

Dalam sambutannya, Wabup Jakaria menyampaikan bahwa pelaksanaan musdes serentak ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis desa. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Pemberdayaan Ekonomi Rakyat melalui Koperasi Merah Putih.

“Inpres ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah pusat dalam membangun dari pinggiran, dari desa, dengan semangat gotong royong dan kemandirian,” tegas Wabup.

Ia menekankan bahwa koperasi merah putih bukan sekadar badan usaha, tetapi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, keadilan, dan keberlanjutan.

Koperasi ini diharapkan mampu menjadi wadah kolektif masyarakat desa dalam mengelola potensi sumber daya secara mandiri dan profesional dengan berlandaskan prinsip ekonomi Pancasila.

Sebagai wilayah perbatasan yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan budaya lokal, Kabupaten Malinau dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan koperasi desa. Wabup menyebutkan bahwa hingga 20 Mei 2025, sudah ada 20 desa di Kabupaten Malinau yang melaksanakan musyawarah desa khusus koperasi.

“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah desa, tokoh adat, perempuan, pemuda, pelaku UMKM untuk terlibat aktif dalam pembentukan dan pengelolaan koperasi merah putih di desanya masing-masing,” ajaknya.

Wabup juga menekankan pentingnya pelaksanaan musdes yang transparan, partisipatif, dan inklusif. Ia mengimbau agar koperasi dibentuk berdasarkan potensi desa, baik di bidang pertanian, perikanan, kehutanan, kerajinan, perdagangan, maupun jasa lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup Jakaria juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya musdes serentak ini, termasuk tim fasilitator, pendamping desa, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.

“Pembentukan koperasi merah putih adalah bentuk nyata dari semangat ‘dari desa untuk Indonesia’. Kita tidak bisa lagi bergantung pada pembangunan yang terpusat. Saatnya desa menjadi subjek utama pembangunan nasional,” tutupnya.

Wabup optimistis, jika koperasi desa dikelola dengan baik, maka tidak hanya kesejahteraan masyarakat yang meningkat, tetapi juga kepercayaan diri dan kemandirian desa dalam menghadapi tantangan global.

"Teruslah Bersemangat dan Bekerjasama"
"Saya Ada Untuk Semua"
"Bersama Kita Pasti Bisa"
"Salam Harmonis Untuk Kita Semua”