BERITA

Malinau – Sebanyak 551 pelaku UMKM yang sudah terdata mulai mengisi tenda di seputaran Panggung Budaya Padan Liu' Burung, jelang H-5 perayaan Festival Budaya IRAU ke-11 dan HUT ke-26 Kabupaten Malinau, Kamis (2/10/2025).

Para pelaku UMKM ini akan meramaikan festival dengan beragam jenis kuliner maupun produk usaha, sekaligus memanfaatkan momentum IRAU sebagai peluang meningkatkan pendapatan.

Salah satunya, Kebab Putra Tunggal yang dikelola oleh Nurmasari . Ia menuturkan bahwa pendaftaran UMKM pada kegiatan ini cukup mudah, hanya dengan menyiapkan NIB (Nomor Induk Berusaha), NPWP, dan KTP Malinau.

“Pendaftarannya gratis, tidak dipungut biaya,” jelasnya.

Nurmasari yang sehari-hari berjualan kebab, boba, burger, pentol bakar, sosis bakar, dan minuman es, menyebutkan bahwa sebelum IRAU, pendapatannya hanya sekitar Rp500 ribu per hari. Namun, saat IRAU berlangsung (pada 2023), omzet bisa meningkat signifikan.

“Kalau ada artis yang tampil biasa Rp2 juta itu sampai, kalau tidak ada artis biasa sampai Rp800 ribu per hari,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Anjas UMKM Lily Cook yang juga ikut serta tahun ini berharap momentum IRAU mampu mendorong usaha kecil makin berkembang.

“Persiapannya sudah matang, kita ikut sejak pendaftaran dibuka oleh Dinas Perindag di bulan September. Tenda juga sudah siap dipakai untuk berjualan,” terang Anjas, pemilik Lily Cook.

Ia optimistis bahwa selama festival berlangsung, perputaran ekonomi masyarakat bisa meningkat tajam.

“Kalau di luar IRAU, keuntungan harian bisa sekitar Rp1 juta. Tapi saat IRAU ini, target kami minimal bisa tembus Rp5 juta per hari,” ujarnya.

Kehadiran IRAU menurut para pelaku UMKM sangat berarti bagi peningkatan ekonomi keluarga. Mereka berharap event budaya terbesar di Malinau ini tidak hanya digelar dua tahun sekali, melainkan bisa lebih sering, bahkan setiap tahun.