BERITA

Malinau- Lembaga Adat Dayak Bulusu Kabupaten Malinau berhasil membuat sejarah dengan mencatat rekor MURI Dunia yakni Tarian Seribu Riti’ dengan Penari Terbanyak.

Hal tersebut didapatkan oleh Lembaga Adat Dayak Belusu saat menampilkan atraksi seni dan budaya pada IRAU ke- 10 dan HUT Kabupaten Malinau ke- 24 tahun.

Penyerahan rekor MURI Dunia ini disaksikan oleh seluruh masyarakat Dayak Bulusu di Panggung Budaya Padan Liu’ Burung, pada Sabtu (21/10).

Riti’ merupakan aksesoris adat yang digunakan oleh kaum perempuan Suku Dayak Bulusu. Riti’ ini hanya dimiliki oleh Suku Dayak Bulusu secara khusus di Kalimantan Utara. Riti’ merupakan warisan budaya dari leluhur nenek moyang Dayak Bulusu.

Riti’ termasuk benda kuno yang terbuat dari tembaga, memiliki berat kurang lebih seperempat kilo. Pemakaiannya Riti’ dimasukkan di kedua kaki kaum perempuan dengan jumlah 4 buah (2 kiri, 2 kanan).

“Kembali kita menjadi saksi sejarah terhadap aktivitas pagelaran seni budaya yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Bulusu yang berhasil tercatat dalam rekor MURI Dunia yang kita saksikan bersama tadi,” ujar Bupati Malinau Wempi W Mawa, S.E., M.H.

Wempi memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Lembaga Adat Dayak Bulusu Kabupaten Malinau.

“Apa yang dilakukan hari ini terutama anak-anakku sangat luar biasa. Saya sebagai kepala daerah merasa sangat bangga karena begitu kentalnya acara kreasi dan seni ini melibatkan generasi milenial yang luar biasa,” ungkapnya.

“Saya yakin estafet kebudayaan ini akan dapat terpelihara dengan baik. Tidak akan tergilas dengan budaya luar. Karena sudah melekat dengan generasi mudanya,” imbuhnya.

"Budaya adalah Kita, Kita adalah Budaya"
"Teruslah Bersemangat dan Bekerjasama"
"Saya Ada Untuk Semua"
"Bersama Kita Pasti Bisa"
"Salam Harmonis Untuk Kita Semua"