24 Petani dari 8 Desa Ikut SLPB
03 Oktober 2016Kabupaten Malinau
MALINAU-Sedikitnya ada 24 petani dari 8 desa yang ada di Malinau mengikuti program Sekolah Lapangan Pertanian Berkelanjutan (SLPB) di wilayah teluk Sanggan Desa Malinau Kecamaan Malinau Kota, Kamis (29/9) pagi kemarin. Kegiatan SPLB yang diprakarsai Inprosula dan LSM Serindit Abadi dengan dukungan Millenium Challange Account Indonesia (MCAI) dan Millenium Challange Coorporation USA itu dibuka Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Giram Barsobedhie BSc SE MAP dan yang hadir ke acara bersama Kepala Disperindagkop dan UMKM Malinau Drs HM Maksum MAP.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Giram Barshobedie yang hadir membuka program tersebut berharap agar program tersebut dapat berkelanjutan. Ia menilai keterlibatan banyak pihak dalam mendukung pengembangan pertanian akan sangat positif bagi kemajuan petani. Para petani yang ikut dalam program tersebut diharapkannya dapat menularkan ilmu pada para petani lain di KP Tani masing-masing. "Program ini sangat positif dan sangat mendukung program pemerintah yang sekarang sedang berjalan yaitu Rasda," ungkap mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Kabupaten Malinau ini.
Dispertanak, papar Giram, sudah menerapkan berbagai program dan bekal pada para petani. Baik program yang berupa infrastruktur maupun pembinaan. Yang diperlukan, tegasnya, adalah dukungan dari berbagai pihak termasuk penyelenggara program kali ini dan kesungguhan dari para petani. "Pada sektor pangan, pemerintah siap menampung hasil petani. Untuk diberikan pada rumah tangga sasaran dan umum. Jadi sekarang berlombalah menanam padi sebanyak-banyaknya," ungkap Giram.
Sementara itu, Koordinator Program, Inprosula, Suhardi Ashar dalam kesempatan itu mengungkapkan, kegiatan ini akan berjalan selama beberapa bulan ke depan. Dalam pelaksanaannya di lapangan, para petani dipandu oleh instruktur yang telah ddipersiapkan dinas pertanian. "Mulai dari persiapan tanam hingga pemeliharaan, mereka belajar sambil praktek. Jadwalnya mereka tentukan dan sepakati bersama," katanya.
Oleh karena itu, dalam beberapa bulan ke depan para petani dari 8 desa ini akan ikut SLPB di lokasi persawahan yang ada di jalan baru Pulau Betung-Stadion. Para petani akan diberikan materi dan dan dipraktekan langsung. Mulai dari uji coba jarak tanam padi, varietas dan lain-lainnya hingga cara mengatasi masalah-masalah yang muncul di lapangan. "Termasuk juga olusinya diupayakan di lapangan," timpal Sebastian Saragih, selaku tenaga ahli pangan yang didatangkan Inprosula.
Namun demikian, selama keegiatan berlangsung ternyaa banyak petani yang tertarik dengan model pembelajarannya. Sehingga beberapa peserta mengusulkan agar dilaksanakan juga di tempat lain. Kepala Desa Pulau Sapi, Yamus, misalnya meminta agar program serupa dilaksanakan di Pulau Sapi, Kecamatan Mentarang untuk puluhan anggota KP Tani di sana, yang saat ini juga sudah banyak mengembangkan padi sawah. Harapannya, agar pengetahuan para petani di sana lebih meningkat sehingga lahan yang potensial juga lebih produktif. (ida/fly)
WIDAYAT/RADAR TARAKAN
sumber : kaltara.prokal.co
»
indikator pertanian kabupaten malinau
02 Maret 2017
»
panen padi perdana desa tanjung lapang
21 Februari 2017
»
terus gali potensi pertanian
13 Oktober 2016
»
maksimalkan penggarapan lahan pertanian malinau
26 September 2016
»
2.060 hektare lahan berubah jadi apl
13 September 2016
»
tradisi musim tanam padi, menakuti hama tanaman
05 September 2016
»
sekda sambut kepulangan tim persemal
29 April 2025
»
pemkab malinau gelar perayaan paskah bersama masyarakat
29 April 2025
»
pemkab gelar upacara peringatan hari otonomi daerah ke-29
29 April 2025