Terus Gali Potensi Pertanian
13 Oktober 2016Kabupaten Malinau
MALINAU – Guna berpartisipasi dalam program swasembada beras, Kabupaten Malinau terus upayakan cetak sawah seluas 207 hektare tahun 2016.Kegiatan ini disinkronkan dan sejalan dengan program pemerintah pusat bekerjasama dengan TNI.
Kepala Bidang Pertanian Giram Barshobedie B.Sc, SE, M.Ap menjelaskan bahwa dari tahun 2015 Kabupaten Malinau yang sudah bisa dikatakan surplus beras dengan jumlah 11 ribu ton. Dari 11 ribu ton yang dihasilkan, ada 8 ribu ton saja yang dikonsumsi masyarakat Malinau.
“Artinya, 3 ribu ton beras masih tersisa.Dari bulan lalu kita terus gencar lakukan cetak sawah, karena memang dalam data bisa dikatakan surplus beras, akan tetapi pola masyarakat yang masih terbiasa menyimpan beras di lumbung untuk keperluan sehari-hari. Meski demikian, masih ada petani yang belum semua memperjualbelikan,” ungkapnya.
Hal ini tidak bisa disalahkan karena memang sudah merupakan kebiasaan. Akan tetapi Ia bersama para petani yang sudah diberikan sosialisasi akan menyiapkan diri untuk mencari jalan lain yaitu dengan menanam padi modern yang bisa lebih cepat panen.
“Kita sudah berusaha dengan para kelompok tani untuk menanam padi modern karena rentan waktunya sangat terbatas. Katakanlah yang beras modern perlu waktu 3 bulan sedangkan padi lokal memerlukan waktu 6 bulan dalam rotasi penanamnya dan ada musim tanamnya,” jelasnya.
Seiring waktu, para petani yang dibantu dengan padi modern akan membantu memenuhi kebutuhan panen dan bisa lebih cepat serta masih ada cadangan panen. Dengan begitu masyarakat petani yang dulunya masih meyimpan hasil panennya diharapkan bisa segera menjualkan.
Selain itu Ia juga membeberkan program cetak sawah yang sudah berjalan baru-baru ini dengan menjalankan program pemerintah pusat yaitu dengan cetak sawah yang dilakukan di beberapa titik wilayah pertanian dengan menggandeng para petani.
“Kita juga telah jalankan cetak sawah bekerja sama dengan TNI dan para petani yang ada di malinau seluas 207 hektar dengan dana APBN yang tersebar di beberapa desa seperti di Desa Tanjung Lapang 60 hektar, daerah pusat 20 hektar dan di Malinau kota 30 hektar dan program sudah berjalan sampai saat ini hampir 60 persen,” pungkasnya. (ewy/zia)
Agussalam Sanip / Radar Tarakan
sumber : kaltara.prokal.co
»
indikator pertanian kabupaten malinau
02 Maret 2017
»
panen padi perdana desa tanjung lapang
21 Februari 2017
»
24 petani dari 8 desa ikut slpb
03 Oktober 2016
»
maksimalkan penggarapan lahan pertanian malinau
26 September 2016
»
2.060 hektare lahan berubah jadi apl
13 September 2016
»
tradisi musim tanam padi, menakuti hama tanaman
05 September 2016
»
sekda sambut kepulangan tim persemal
29 April 2025
»
pemkab malinau gelar perayaan paskah bersama masyarakat
29 April 2025
»
pemkab gelar upacara peringatan hari otonomi daerah ke-29
29 April 2025