Maksimalkan Penggarapan Lahan Pertanian Malinau
26 September 2016Kabupaten Malinau
MALINAU-Bupati Dr Yansen TP MSi meminta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Malinau untuk mendukung program-program yang dijalankan oleh pemerintah. Terlebih Pemkab Malinau dan Pemkot Tarakan telah menandatangani kesepakatan kerjasama di semua bidang sector untuk kemajuan bersama. Karena, dari hasil pertemuan antara Pemkab Malinau dengan Pemkot Tarakan beberapa pada Juni 2016 lalu, Kota Tarakan membutuhkan beras sedikitnya sebanyak 70 ton per hari. Hal ini memberikan peluang besar bagi Kabupaten Malinau khususnya para petani Malinau dalam menyediakan atau menyuplai kebutuhan beras tersebut minimal 30 persen dari jumlah kebutuhan beras masyarakat tarakan setiap harinya.
Dengan kata lain, sambung Bupati Yansen TP, para petani Malinau sedikitnya harus menyiapkan sekitar 21 ton per hari untuk memenuhi 30 persen kebutuhan kebutuhan beras masyarakat Tarakant tersebut. Sebab, ini adalah peluang emas bagi petani Malinau untuk bisnis beras dengan memaksimalkan penggarapan lahan pertanian yang masih belum tersentuh untuk di Kecamatan Malinau Utara ini yang tergolong masih luas.
Hal ini akan menjadi sarana untuk pengembangan usaha pertanian khususnya sektor tanaman padi masyarakat disamping membantu program pemerintah daerah untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Oleh karena itu, petani harus berpikir lebih dari itu. Yaitu hasilnya bisa dijual dan hasil penjualannya biaya sekolah anak-anak. “Jadi, jangan lagi bercocok tanam hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi juga harus berusaha agar hasilnya bisa dijual,” ujarnya.
Karenanya, Bupati menegaskan kepada semua pihak khususnya yang ada di kabupaten Malinau ini agar terlibatkan dalam proses pembangunan. Seperti dari Kodim 0910/Malinau, Yonif 614/Raja Pandhita dan dari Polres Malinau. Pihak kecamatan dan desa harus aktif melakukan koordinasi langsung dengan kodim atau koramil untuk memaksimalkan program ketahanan nasional khususnya tanaman pangan di setiap wilayah kecamatan. “Termasuk juga tenaga PPL pertanian maupun tenaga pendamping petani dituntut mampu meningkatkan dan mendorong perluasan lahan garapan petani dalam upaya meningkatkan produksi padi petani,” tegasnya.
Tak hanya itu, Bupati juga meminta seluruh masyarakat untuk mendukung program pendidikan wajib belajar 16 tahun. Setiap desa punya kewajiban untuk membangun Pendidikan anak usia dini (PAUD) dan TK, kemudian setiap anak usia sekolah harus sekolah mulai SD, SMP hingga SLTA. “Semua ini dalam upaya membangun Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat secara merata berkeadilan,” tukasnya.(ida/fly)
WIDAYAT/RADAR TARAKAN
sumber : kaltara.prokal.co
»
indikator pertanian kabupaten malinau
02 Maret 2017
»
panen padi perdana desa tanjung lapang
21 Februari 2017
»
terus gali potensi pertanian
13 Oktober 2016
»
24 petani dari 8 desa ikut slpb
03 Oktober 2016
»
2.060 hektare lahan berubah jadi apl
13 September 2016
»
tradisi musim tanam padi, menakuti hama tanaman
05 September 2016
»
sekda sambut kepulangan tim persemal
29 April 2025
»
pemkab malinau gelar perayaan paskah bersama masyarakat
29 April 2025
»
pemkab gelar upacara peringatan hari otonomi daerah ke-29
29 April 2025